Minggu, 06 Februari 2011


By on 05.05

 Menetaskan telur Adalah usaha untuk menetaskan telur unggas dengan bantuan mesin penetas telur yang sistem atau cara kerjanya mengadopsi tingkah laku (behaviour) induk ayam atau unggas lainnya selama masa mengeram. Oleh karena itu tak heran jika banyak orang yang menyebut alat ini dengan istilah mesin penetas telur dan ada sebagian orang yang menggunakan istilah setter (ruang pengeraman) dan hatcher (ruang penetasan).
Beragam hasil yang akan dicapai dalam proses penetasan telur. Apabila telur menetas dengan baik maka perasaan puas yang akan dirasakan, akan tetapi bila telur banyak yang tidak menetas alias gagal menetas maka perasaan kecewa yang akan muncul dan akan timbul tindakan mencari biang kegagalan. Mulai dari sikap menyalahkan pihak lain sampai-sampai anggapan negatif akan muncul secara beruntun tanpa disertai dengan evaluasi dari kegiatan atau tindakan yang telah dilakukan. Nah untuk menghindari hal-hal tersebut kami mencoba mengangkat tema ini untuk dijadikan bahan diskusi atau pembelajaran kita bersama agar kita lebih dewasa dalam mengambil sikap dan untuk mengambil pelajaran tentunya.
Mengapa perlu menetaskan telur ?

  1. Karena ada jenis unggas yang mempunyai naluri atau sifat mengeram sedikit atau bahkan tidak punya sifat itu seperti itik, ayam arab, dan puyuh. Kalau menggunakan jasa menthok atau lainnya maka perlu tambahan biaya untuk pemeliharaan menthok tersebut.
  2. Jumlah telur yang mampu dierami induk terbatas sehingga menyulitkan manajeman pemeliharaan. Coba anda bayangkan apabila anda mempunyai 10 ekor induk. Saat sekarang ada yang menetas, tiga hari kemudian ada yang menetas lagi, dua minggu ada yang menetas lagi, bahkan ada yang menetas mungkin satu-dua bulan lagi. Betapa kacaunya model pemeliharaannya karena harus punya beberapa kandang pembesaran.
  3. Agar produksi dari seekor induk lebih banyak. Hal ini disebabkan umur untuk berproduksi berkurang dengan adanya sifat mengeram dan mengasuh anak. Sehingga yang semula seekor induk hanya mampu berproduksi telur hanya 60-75 butir/tahun dapat meningkat menjadi 100-120 butir/tahun.
  4. Sebagai sarana pencegahan penyakit. karena di dalam proses penetasan buatan terdapat program penyucihamaan telur dan ruangan mesin tetas dengan desinfektan. Kalau penyucihamaan dilakukan dengan benar maka dapat memutus jalur penyebaran penyakit yang merugikan dapat merugikan.
Langkah-langkah persiapan sebelum penetasan dimulai :
Sebelum proses penetasan dimulai ada baiknya memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut : Seleksi atau pemilihan telur tetas. Meliputi : berat telur, bentuk telur, keadaan kulit telur, rongga udara, umur telur dan cara penyimpanannya. Keterangan dari ke-5 hal di atas Bapak/Ibu buka di www.sentralternak.com. Kemudian memperhatikan faktor penentu penetasan yang meliputi panas, air, pergerakan udara dan operator mesin tetas. Keterangannya juga bisa di baca di tempat yang sama. Bisa juga ditambahkan kegiatan penyucihamaan ruangan mesin tetas. Kemudian persiapan memasukkan telur ke dalam mesin tetas yang meliputi pengaturan suhu dan kelembaban, dan mempersiapkan pemanas cadangan apabila mesin tetas yang dipakai bertipe hibryd (dua pemanas).
Bedakan istilah daya fertilitas dengan daya tetas
Ada dua istilah penting dalam proses penetasan telur dengan mesin penetas buatan, pertama daya fertilitas dan yang ke dua daya tetas. Daya fertilitas adalah persentase jumlah telur yang fertil (dibuahi, dikawini) dari jumlah telur yang kali pertama masuk mesin tetas. Semakin tinggi angka yang diperoleh maka semakin baik pula kemungkinan daya tetasnya. Hal-hal yang mempengaruhi daya fertilitas antara lain : asal telur (hasil dari perkawinan atau tidak), ransum induk, umur induk, kesehatan induk, rasio jantan dan betina, umur telur, dan kebersihan telur.
Ada satu tips untuk mendapatkan daya fertilitas yang tinggi yaitu anda membeli telur yang sudah diketahui ada bibitnya. Caranya bagaimana? anda membeli telur dari pengepul besar yang sekaligus berprofesi sebagai penetas. Ciri telurnya adalah sudah dimasukkan ke dalam mesin tetas minimal 12 jam sebelumnya dan telah dilakukan peneropongan untuk mengetahui ada tidaknya bibit. Peternak atau penetas yang berpengalaman akan dapat mengetahui telur-telur yang ada bibitnya. Memang harga ada selisih sekitar Rp 200-300/butir, tetapi fertilitas telur dapat dijamin 95% ke atas. Hal ini sudah kami lakukan dan rata-rata pembeli merasa puas dengan hasil yang dicapai. Tetapi ada satu kelemahan untuk masalah ini yaitu usahakan waktu antara membeli telur yang sudah diketahui bibitnya dengan jarak rumah anda tidak lebih dari 8-10 jam.
Sedangkan daya tetas adalah persentase jumlah telur yang menetas dari jumlah telur yang fertil. Nah untuk masalah yang satu ini baru diketahui setelah proses penetasan berakhir. Di antara faktor yang mempengaruhi antara lain operator dan kualitas mesin tetasnya sendiri. Seorang operator mesin tetas mempunyai tanggug jawab penuh mulai telur masuk pertama kali hingga proses penetasan selesai. Hal-hal yang dilakukan oleh seorang operator adalah pengontrolan suhu, kelembaban, pemutaran atau pembalikan telur, peneropongan telur dan fumigasi mesin tetas. Sedangkan kualitas mesin tetas adalah tanggung jawab produsen mesin tetas sepenuhnya. Sehingga untuk mengetahui kualitas mesin adalah dengan bertanya langsung kepada yang sudah menggunakannya atau dengan mencobanya langsung.
Jenis mesin penetas telur
Pada intinya semua mesin penetas sama berdasarkan cara kerjanya akan tetapi beda dalam hal harga, bahan, cara pengoperasiaannya, dan sebagainya. Produsen pun begitu ada yang hanya berorientasi bisnis semata dan ada juga yang berorientasi untuk kemajuan perunggasan masa depan. Berdasarkan cara kerjanya mesin ini dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu mesin penetas manual, mesin penetas semi otomatis atau semi modern dan mesin penetas full otomatis atau modern.
Yang terbaik apa? Secara jujur kami tidak bisa mengatakan mana yang terbaik. Karena secara sportif dari berbagai jenis dan tipe mesin penetas memiliki kelebihan sendiri-sendiri. Jadi menurut kami untuk mengatakan yang terbaik perlu ditinjau dari beberapa segi :
1. Harga, memang harga selalu identik dengan kualitas. Tapi ingat, hal itu tidak berarti yang mahal pasti berkualitas atau sebaliknya
2. Bahan yang digunakan. Apakah kemampuan dari bahan yang digunakan dari pengaruh benda lain seperti alat berat, air, panas, api dan lainnya
3. Cara pengoperasian mesin. Membeli mesin yang disertai buku petunjuk pengoperasian adalah lebih baik begitu pula datang langsung untuk mengetahui cara kerja produk yang akan kita beli
4. Cara mengganti komponen apabila terjadi kerusakan. Pastikan ketika anda memutuskan membeli suatu produk sudah ada gambaran cara memperbaiki kalau ada kerusakan di tengah jalan.
5. Suku cadang mesin (spare part)
Maka ke-lima hal tersebut dapat kita jadikan sebagai patokan dalam menilai sebuah mesin penetas dan juga sebagai pertimbangan apabila anda tertarik dan memutuskan membelinya.

Tukang Coding
Judul: Tips dan Trik dalam Penetasan Telur Unggas
Review oleh: Tukang Coding | Template TreTans 1.0
Update pada: 05.05 | Rating: 4.5

Comment for "Tips dan Trik dalam Penetasan Telur Unggas"

0 komentar

Posting Komentar