Minggu, 06 Februari 2011


By on 06.24

Seperti halnya hewan ternak yang lain bahkan manusia, ayam buras mempunyai karakter atau kebiasaan buruk yang bisa merugikan peternak. Kalau kebiasaan ini tidak segera diatasi maka tidak mustahil membawa dampak yang berlarut. Kebiasaan buruk ayam kampung tersebut antara lain sebagai berikut : Kanibalisme
Kanibal adalah kebiasaan ayam yang saling mematuk dan bahkan memakan telurnya. Penyebab utama dari kanibalisme adalah sebagai berikut :

  1. Ayam kekurangan pakan atau juga nutrien, cara mengatasinya adalah dengan menambah pakan dan air bersih, kalau perlu air minum ditambah dengan sedikit garam dapur, yaitu 5g/liter air selama dua (2) hari berturut-turut.
  2. Jumlah ayam dalam satu kandang terlalu padat, sehingga ayam akan saling berebut untuk mendapatkan tempat yang nyaman. Untuk itu luas lantai kandang perlu diperluas atau jumlah ayam dikurangi untuk setiap kandangnya.
  3. Udara di dalam kandang terlalu panas, kelembaban tinggi. Untuk menanggulangi hal ini kandang perlu diberi ventilasi yang cukup
  4. Ayam kekurangan batu-batuan (grit), untuk mengatasinya ayam perlu diberi garam dapur
Selain cara-cara tersebut di atas, dapat pula dilakukan pemotongan paruh sebesar ¼-1/3 panjang paruh menggunakan gunting atau debeaker, cara lain untuk mengatasi kanibalisme adalah dengan tidak mencampur ayam atau memasukkan ayam dari satu kelompok ke kelompok lain
Mengeram
Mengeram adalah insting atau naluri dari setiap unggas untuk melakukan regenerasi. Masa mengeram ayam buras mencapai 21 hari. Kemudian diikuti dengan mengasuh anaka selama 75-90 hari. Jika hal ini dibuhungkan dengan produksi akan merugikan peternak, karena produksi telur akan berkurang.
Beberapa usaha dapat dilakukan untuk mengurangi dan mempercepat penyelesaian sifat mengeram ini antara lain sebagai berikut :
  1. Memandikan atau merendam ayam selama 5-10 menit kemudian ayam di jemur di panas matahari. Cara ini dilakukan selama 3-5 hari berturut-turut
  2. Apabila ayam dipelihara pada kandang battery individual atau pada kandang litter maka posisi ayam ditukar tempat dengan ayam yang lain sehingga ayam akan menyesuaikan diri dengan tempat yang baru. Sistem ini dinamakan metode kuratif (pencegahan)
  3. Menggunakan obat penekan sifat pengeram
Memakan telur
Peristiwa ayam yang memakan telur terjadi karena ayam kekurangan pakan terutama mineral (NaCl dan Kalsium), kekurangan grit, atau terlalu padat dalam kandang, sehingga menimbulkan udara panas yang berakibat kekurangan air minum
Rontok Bulu
Rontok bulu disebabkan oleh pengaruh hormonal dan menyebabkan penurunan jumlah produksi telur. Rontok bulu pada ayam kampung terjadi setelah ayam berumur 20 bulan atau setelah satu tahun produksi. Lama rontok bulu bervariasi antara 2-4 minggu. Apabila rontok bulu sudah terjadi makan akan tumbuh bulu yang baru yang diikuti dengan meningkatnya produksi teulur.
Suka Bertarung
Ayam buras terutama ayam kampung, ayam bangkok, dan ayam pelung jantan adalah ayam yang suka bertarung, namun demikian pertarungan pada ayam betina juga terjadi meskipun tidak sehebat ayam jantan. Pertarungan ini disebabkan oleh perebutan kekuasaan terhadap lokasi atau tempat, perebutan pakan dan air minum dan memperebutkan pasangannya yaitu ayam betina
Pertarungan antar ayam juga akan terjadi apabila sekelompok ayam betina dan bebereapa ekor ayam jantan dalam satu kandang dimasuki oleh pejantan lain. Oleh karena itu, jangan mencampur ayam yang baru ke dalam sekelompok ayam yang lain.
Suka tidur di Pohon
Nenek moyang ayam buras biasa hidup dan tidur di pepohonan. Meskipun ayam buras yang sekarang ini telah didomestikasi, karakter ini tetap di bawa hingga keturunan-keturunannya. Tujuan dari hidup di pepohonan adalah untuk menghindari predator. Pada pemeliharaan ayam buras secara extensif (berkeliaran) banyak ayam buras yang tidur di pepohonan pekarangan rumah. Ada segi positif dari kebiasaan ini, yaitu terhindar dari predator, misalnya musang, dan ayam lebih tahan terhadap penyakit. Segi negatif dari kebiasaan ini adalah ayam menjadi relatif langsing, sehingga berat badannya ringan, dan ketika ayam akan di vaksin sulit untuk menangkapnya, karena ayam mampu bertahan dan mencengkeramkan kakinya di pohon meskipun dalam keadaan tidur. Hal ini disebabkan oleh aktifitas otot pektineus (ambiens) di bagian paha (Yuwanta, 2004). Aktifnya otot itu membutuhkan banyak energi yang berkaibat berat badan menjadi ringan. Pada kandang untuk pemeliharaan semi intensif biasanya juga diberi bambu sebagai tempat bertengger ayam.
Disalin dari isi buku Beternak Ayam Buras karya Tri Yuwanta yang diterbitkan oleh Citra Aji Parama Yogyakarta.

Tukang Coding
Judul: Kebiasaan Buruk Ayam Kampung
Review oleh: Tukang Coding | Template TreTans 1.0
Update pada: 06.24 | Rating: 4.5

Comment for "Kebiasaan Buruk Ayam Kampung"

1 komentar: